Kamis, 24 Maret 2016

SNapshot #10 : JAKSA MASUK SEKOLAH





JAKSA MASUK SEKOLAH

Jaksa Masuk Sekolah?
Selama ini memang jaksa ga pernah makan bangku sekolahan ya? Kok Bisa jadi jaksa? memang enak jadi jaksa? Berderet pertanyaan mungkin saja muncul dari benak siswa-siswa yang mengikuti penyuluhan bertajuk JAKSA MASUK SEKOLAH.
Program ini menyasar siswa-siswa sebagai generasi emas bangsa ini untuk menjadi generasi penggerak anti korupsi, Untuk itulah Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta mencanangkan program yang baru tahun ini dilaksanakan. Selain tujuan utamanya mengajak siswa memahami perilaku korupsi yang menjadi penyakit masyarakat juga diharapkan ada banyak siswa yang berminat atau bercita-cita menjadi seorang jaksa. 
Seyogyanya penyuluhan hukumseperti ini sangat bagus disosialisasikan secara berkelanjutan di kalangan dunia pendidikan terutama sekolah menengah atas atau yang sederajat guna memberi pemahaman bagaimana sebebnarnya posisi hukum dan perilaku-perilaku yang dapat mengakibatkan melanggar undang-undang yang berlaku.





Sabtu, 19 Maret 2016

BELAJAR TAK KENAL USIA

Salah satu ciri manusia bijak adalah tidak pernah berhenti belajar. Justru semakin bijak seseorang semakin terus ia belajar dan belajar. Prinsip belajar tak kenal waktu dan usia inilah yang coba diterapkan oleh sekolah melalui program English For Teacher. Bekerja sama dengan Jo and Friends, sekolah mengadalan kursus interaktif untuk guru dalam mempelajari bahasa inggris. Mengapa perlu belajar bahasa inggris untuk para guru. Sal;ah satu alasannya adalah karena sekolah ini telah dipilih sebagai pusat Creativity Commincative and Invotif (CCI) oleh sebuah lembaga Internasional dari 12 sekolah menegah atas di Jakarta.

Untuk menunjang program tersebut salah satunya adalah bahasa komunikasi internasional harus dikuasai oleh para guru yang telah dipilih melalui tes penempatan beberapa waktu yang lalu. Kini program tersebut sudah berlangsung lebih kuran satu bulan. 

Berikut beberapa suasana belajar bahasa inggris yang berlangsung di minggu ketidua bulan Maret 2016 :




Jumat, 18 Maret 2016

Snapshot #9 : FESTIVALIA 2016







FESTIVALIA : Festival Band 74

Tahun ini, OSIS membuka lembaran baru kegiatan-kegiatannya dengan tema-tema yang lumayan menggelitik dan menarik. Setelah melaksanakan kegiatan OSIS bersinergi, kini giliran ekskul band sebagai pelaksana kegiatan festival. Kegiatan ini diberi nama FESTIVALIA. Sebuah ajang yang memberi kesempatan kepada para siswa menunjukkan bakatnya dalam bidang musik. Festival ini diselenggarakan sebagai langkah awal atau eksibisi sebelum menyelenggarakan festival band yang lebih besar. Bolehlah! Leh Ugha, dong!
Peserta yang mengikuti festival ini berjumlah enam grup. Setiap grup diwajibkan menyanyikena sebuah lagu nasional dan satu lagu pilihan. Nama-nama grup band ini juga unik-unik diantaranya Tum Band, Blue Band, Kepri Band, Asyique Band, 
dan lain-lain.

Untuk dewan juri terdiri atas Mr. Jajuli yang telah berpengalaman dalam membina ekstrakurikuler seni, Bang Om Pelik vocalis OHM Band yang bergenre orkes dan  Bang Ilham alumni ekskul Band 74.

Setelah dilakukan penjurian, grup yang tampil sebagi kampiun adalah Tum Band, diikuti Kepri Band dan juara ketiga Blue Band. Selamat kepada para pemenang!












18 PEJUANG SNMPTN 2017