Hujan Air Mata di Jumat Pagi,
Sekolah menjadi sendu hari ini sebab melepas sembilan laskar pelangi yang akan pergi tak kembali. Pak Sri yang sudah 29 tahun menghiasi 74 daalam hidupnya terpaksa berpisah untuk melanjutkan tugasnya di sekolah lain, SMA Negeri 32 Jakarta, Bu Sari Krisantini, BK yang kreatif harus menginggalkan sekolah tercinta berlabuh di SMAN 29, Bu Mulyasri guru BK yang sangat dekat dengan anak-anak, berlbuh di SMAN 47, Bu Nurbaiti yang sudah 17 tahun mengabdi kini pindah ke SMA 29 Jakarta, Mam Uung yang nyanyian selalu menghibur berpindah mengajar di SMA 86 bersama Bu Anneke Makapele guru bilogi yang cantik, dan Bu Erry, guru geografi, mantan anak pencinta alam sejati, kini bertugas di SMAN 87 bersama dengan bu Misriati yang wajahnya secantik Yuni Shara serta bu Tati Rahayu yang ditugaskan di SMA Negeri 108.
Hujan Air Mata di Jumat Pagi,
Seluruh warga sekolah memang merasa berat melepas kepergian para punggawa ini tapi tetap tidak bisa menolaknya karena sudah kebijakan pemerintah. Kesedihan yang melanda hanyalah sesaat meskipun demikian sangatlah wajar jika ini terjadi. Kebersamaan yang selama ini terjalin tiba-tiba terputus karena kebijakan yang "mendadak".
Hujan Air Mata di Jumat Pagi,
Air mata memang mengalir dai hampir seluruh warga sekolah. Air mata yang mengalir menjadi pertanda kita memang telah menjadi satu tubuh yang jika terluka satu sakit seluruh badan. Selamat jalan, para laskar pelangi semoga tetap menerangi dunia pendidikan kita.
mengapa pindah kok banyak sekali ....
BalasHapuskebijakan pemda dki Jakarta, pak
BalasHapusSelamat bertugas di tempat yang baru (y)
BalasHapusamin, terima kasih blogwalkingnya kaka defantri tampubolon
BalasHapus